0 com
KONSEP
PEMBUATAN SCRIPT GAME
Di era
teknologi ini, game komputer sangat digemari oleh masyarakat dari berbagai
lapisan. Game yang merujuk pada maksud permainan digital yang dimainkan dengan
komputer ini sudah menjadi “barang hiburan” di masyarakat luas. Bila beberapa
puluh tahun lalu masyarakat hanya memainkan game tradisional yang dalam arti
bermain langsung tanpa perantara komputer, kini bila mendengar kata ‘game’
berarti bermain permainan di komputer. Bila menyangkut komputer berarti ada
teknologi yang terkait di dalamnya.
Game yang kita
bahas saat ini berarti menjalankan sebuah aplikasi yang di install di sebuah
komputer. Aplikasi game itu sendiri dapat dijalankan pada sebuah
platform(alas/lantai) yang ada di komputer untuk aplikasi game tersebut. Untuk
membuat game itu sendiri terdapat beberapa software aplikasi pembuat game,
seperti Unity3D, Game maker, ogre3D, dll. . Setiap software tentunya memiliki
keunggulan dan kekurangan masing-masing.
Perkembangan
game pun sangat pesat sehingga banyak perusahaan berbasis IT yang menjual
berbagai game komputer. Oleh karena itulah, game berkembang bukan hanya sebuah
hiburan semata, tetapi menjadi bisnis. Seperti yang saya perhatikan, banyak
game komputer yang gratis dalam pengunduhannya, namun saat dimainkan, bila
ingin lanjut ke level yang lebih tinggi misalnya, atau mau menambah power dalam
game tersebut, harus membayar kepada perusahaan pembuat game tersebut. Selain
itu, banyak orang yang menjadi game cheater, yaitu orang yang memainkan
karakter game milik orang lain, yang tentunya game cheater harus orang yang
handal dalam memainkan game.
Pembuatan script game bisa dilakukan dengan berbagai bahasa
pemrograman, contohnya yang paling sering dipakai adalah bahsa C++, VB, Java,
dll. . Meskipun terdapat banyak sekali pilihan bahasa, namun ada beberapa hal
yang perlu diperhatikan.
Pemilihan Bahasa Pemrograman
1.
Speed
Bahasa
scripting untuk game harus mampu berjalan secepat mungkin. Jika kita
berniat untuk menggunakan banyak script untuk perilakukarakter dan
kejadian di level game, maka scriptakan perlu untuk mengeksekusi sebagai
bagiandari loop game utama. Ini berarti bahwa scriptyang lambat akan memakan
waktu yang kita butuhkan untuk membuat suatu adegan,menjalankan mesin
fisika, atau menyiapkan audio.\
2.
Kompilasi
dan Interpretasi (penyusunan dan penafsiran)
Bahasa
scripting secara luasdiinterpretasikan,melalui susunan serangkaian byte.
Penafsiran bahasa diambil melalui formatteks. Interpreter melihat setiap baris,
penyusunan bekerja sesuai yang maksud dari script, danmelakukan tindakan
yang spesifik. Bahasa byte-terkompilasi dikonversi dari teks ke formatinternal,
yang disebut byte code. Kode byte biasanya jauh lebih padat daripada
format teks.Karena kode byte dalam suatu formatdioptimalkan ketika dieksekusi,
agar dapat berjalan lebih cepat.
3. Ekstensibilitas dan Integrasi
Bahasa
scripting perlu memiliki akses kefungsi yang signifikan ke dalam game.
Sebuahscript yang mengendalikan karakter, misalnya, harus mampu untuk menanyai
game untuk mencaritahu apa yang bisa dilihat dan kemudianmembiarkan game tahu
apa yang akan dilakukansebagai aksinya.
4. Re-Entrancy (ikut serta ulang)
Fungsi ini
sering berguna untuk memanggilscript menjadi diikutsertakan ulang. Mereka
dapat berjalan untuk sementara waktu, dan ketikaanggaran waktu telah habis
script akan dapatditunda. Ketika script selanjutnya mendapatkan beberapa
waktu kembali, maka akan dapatmenjalankan kembali script yang
ditundasebelumnya.Hal ini sering membantu untuk membiarkankontrol hasil script
saat mencapai jeda normal.Kemudian sebuah algoritma penjadwalan dapatmemberikan
lebih banyak waktu untuk meminimalisasi penggunaan sumber daya.
Dalam memulai sebagian teks sebuah file teks, biasanya
script melewati empat tahap:
1. Tokenization
:
Tokenizing mengidentifikasi
unsur-unsur dalam teks. Sebuah file teks hanya berisi serangkaian karakter
(dalam pengertian karakter ASCII). Hasil tokenizer keluar sebagai kumpulan byte
tertentu dan jenis dari kelompok tertentu yang membentuk mereka.
2.
Parsing
(penguraian)
Makna dari sebuah program
adalah sangat hirarkis: nama variabel dapat ditemukan dalam sebuah statement
pemberian nilai, ditemukan di dalam pernyataan IF-, yang ada di dalam tubuh
fungsi, di dalam definisi kelas, maupun di dalam sebuah deklarasi namespace,
misalnya. Parser mengambil urutan token, mengidentifikasi peran masing-masing
kode dalam program, dan mengidentifikasi struktur hirarkis keseluruhan program.
3. Compiler
mengubah parse tree ke dalam kode byte yang
dapat dijalankan oleh interpreter. Kode byte biasanya berbentuk data biner
berurutan. Compiler non-optimasi biasanya berisi output kode byte sebagai
terjemahan literal dari parse tree.
4.
Interpreting
Tahap akhir dari serangkaian ini ialah
menjalankan kode byte. Dalam sebuah compiler untuk bahasa seperti C atau C++,
produk akhir akan menjadi mesin instruksi yang dapat langsung dijalankan oleh
prosesor. Dalam bahasa scripting, anda sering perlu untuk menyediakan layanan
(seperti re-entrancy dan eksekusi yang aman) yang tidak mudah dicapai dengan
bahasa mesin.Kode byte akhir dijalankan pada sebuah “mesin
virtual”. Ini secara efektif menjadi sebuah emulator untuk sebuah mesin yang
belum pernah ada di hardware. Anda menentukan instruksi agar mesin dapat
mengeksekusi, dengan instruksi kode byte.
Sebuah script untuk mengendalikan sebuahkarakter, misalnya,
mungkin memiliki limatahapan yang berbeda (memeriksa situasi,memeriksa
kesehatan, menentukan gerakan,rencana rute, dan melaksanakan gerakan). Inisemua
dapat dimasukkan dalam satu script yangmenghasilkan penyekat antara setiap
bagian.Kemudian masing-masing akan berjalan dengansetiap lima frame, dan beban
dari eksekusi AI akandidistribusikan.
Embedding (Penanaman)
Embedding berhubungan dengan ekstensibilitas.Sebuah bahasa
yang tertanam dirancang untuk dimasukkan ke dalam program lain. Ketika
kitamenjalankan bahasa scripting dari workstation, biasanya akan
menjalankan program khusus untuk menafsirkan file source code. Dalam game,
sistemscripting perlu dikontrol dari dalam program utama.Game yang menentukan
jalannya script harusdijalankan dan harus dapat memberitahu mesin
terkait bahasa scripting yang cocok untuk memproses scripttersebut.
Open Source
Bahasa yang open source yaitu bahasa yang bisa di pakai di
berbagai operasi sistem. Bahasa seperti ini contohnya C++, Java. Sebaiknya
dalam membuat script game menggunakan bahasa yang open source, agar aplikasi
game dapat dipakai oleh pengguna opersi sistem apapun.
Yang
perlu diperhatikan oleh pembuat game salah
satunya adalah memahami bahasa pemrograman yang digunakan, agar ke
depannya tidak kesulitan apabila ingin
mengembangkan game tersebut.
Sumber:
https://www.academia.edu/3875722/Scripting_dalam_Pembuatan_Game
http://internetmediabelajar.blogspot.co.id/2016/03/konsep-pembuatan-script-game-computer.html
http://febiyani92.blogspot.co.id/2016/03/konsep-pembuatan-scrip-pada-ga.html
https://www.academia.edu/3875722/Scripting_dalam_Pembuatan_Game
http://internetmediabelajar.blogspot.co.id/2016/03/konsep-pembuatan-script-game-computer.html
http://febiyani92.blogspot.co.id/2016/03/konsep-pembuatan-scrip-pada-ga.html
►Diposting oleh
:yusuf maulana
:
di
17.55
Langganan:
Postingan (Atom)